Daftar Semut Paling Berbahaya
Daftar Semut Paling Berbahaya
ZoyaQQ - Kita tidak menyadari bahwa semut ternyata memiliki kemampuan untuk membunuh dan sangat mempengaruhi lingkungan di sekitar mereka. Semut adalah salah
satu spesies yang paling sukses di Planet ini, mereka dapat
beradaptasi terhadap berbagai iklim dan lokasi di benua. Bahkan beberapa
spesies berevolusi untuk mengembangkan sayap.
Rahasia kesuksesan semut-semut tersebut terletak dalam jumlah mereka yang besar. Dari 12.000 spesies semut yang sudah di klasifikasi saat ini, lima diantaranya merupakan semut pembunuh yang paling mematikan di dunia.
Semut api (panjang 0,24 inci) telah
menjadi masalah yang tersebar di Amerika Serikat setelah mereka sengaja
diperkenalkan pada 1930-an. Dikenal dengan koloni semut yang besar
berlindung dalam gundukan dan bersifat agresif, mereka menyerang dalam
kawanan setelah mencium feromon yang dikeluarkan oleh sengatan semut
pertama. Jadi jika Anda tersengat sekali, Anda telah ditandai untuk
mendapatkan penyerangan oleh seluruh koloni jika Anda tidak bisa lolos
dengan cukup cepat. binatang kecil seperti burung dan mamalia yang lebih
besar seperti anak sapi baru lahir seringkali menjadi korban karena
mereka tidak dapat melarikan diri dalam waktu sebelum mereka melahap
secara massal.
Semut Argentina (panjang1 / 10 inci)
merupakan spesies semut sosial, yang dikenal luas dengan organisasi
koloni nya. Bahkan, kemiripan genetik yang sangat mirip diantara
semut-semut tersebit, seekor semut individu dapat berjalan ke berbagai
koloni terdekat tanpa dibunuh untuk intrusi. Gabungan dari beberapa
koloni semut ini bersifat sangat merusak, terutama jika dekat pemukiman
manusia. Masalah dengan semut Argentina adalah bahwa mereka termasuk 100
penyerbu hewan terbesar di dunia , dikenal sebagai pembunuh spesies
semut pesaing di daerah-daerah geografis non-asli, seperti di Australia.
Dalam artikel terkait di atas, para ilmuwan menyatakan bahwa ribuan
koloni semut super Argentina dengan panjang ribuan mil dapat terbentuk
di Australia selatan jika semut asli daerah tersebut memiliki genetik
yang sama dan perilaku yang sama pula.
Semut berbaris melalui hutan dalam
kelompok jutaan, makan apa pun yang bergerak dan sangat mempengaruhi
lingkungan setempat (bahkan gajah lari dari mereka). Istilah “semut
pembunuh” biasanya berlaku untuk spesies ini hanya karena besarnya
ukuran koloni (lebih dari 20 juta ekor). Ketika dalam perjalanan besar,
semut berjalan dalam barisan panjang di lantai hutan, semut dengan kelas
yang lebih kuat dari semut tersebut berjalan di sisi yang berlawanan
mengapit semut lainnya dengan posisi rahang bersiaga. Pada kenyataannya
mereka begitu kuat , bahkan ketika anda dapat membelah semut menjadi dua
setelah ia menggigit kulit anda, tetapi rahangnya masih akan tetap
dalam posisi terkunci. Di Afrika Timur, dalam situasi darurat rahang
semut siafu digunakan sebagai ‘benang jahit’, untuk menutup luka yang
terbuka.
Sangat menakutkan bila membandingkan
banyaknya keterampilan predator/pembunuh yang mereka miliki dibandingkan
dengan spesies semut lain, seperti penglihatan yang sangat baik (mereka
bisa melihat dan mengikuti anda dari puluhan meter), sengatan yang
sangat menyakitkan yang dapat menyebabkan syok anafilaksis pada orang
alergi, dan mereka sangat agresif untuk penyusup, termasuk manusia.
Kombinasi ini membuat mereka bertanggung jawab atas kematian orang
setiap tahun di Australia.
Semut Peluru Amerika Selatan diketahui
memiliki sengatan paling menyakitkan di seluruh planet, index sengatan
tertinggi dari Schmidt Pain Index menempati posisi 4.0. Nama semut ini
berasal dari rasa sakit 24 jam yang disebabkan dari racun dari hasil
sengatannya. Semut Peluru juga berukuran raksasa, panjangnya berkisar
antara 18 sampai 25 mm (1 inci). racun ini sangat neurotoksik,
menyebabkan sakit luar biasa ketika disuntikkan ke dalam otot mamalia
halus. Ketika diserang, semut pembunuh ini mengeluarkan komando perang
kepada kawanannya untuk bersama untuk membela terhadap penyusup, dan
mereka benar-benar akan menyerang dan menyengat musuh mereka sampai
mati.
0 comments