Pulau Kucing dan Desa Kucing di Indonesia dan Taiwan

Pulau Kucing dan Desa Kucing di Indonesia dan Taiwan

Teman-teman pasti mengira kalau pulau kucing hanya terletak di pulau Aoshima dan Tashirojima, Jepang. Memang, pulau kucing terkenal di dunia hanya ada di Jepang tapi taukah kamu kalau di Indonesia dan Taiwan juga ada tempat yang sebagian besar dihuni oleh hewan lucu dan menggemaskan itu?

1. Houtong Cat Village, Taiwan

houtong-4 

Awalnya, desa Houtong merupakan desa pertambangan batu bara yang berada di distrik Ruifang, New Taipei, Taiwan yang dibangun pada masa kolonial Jepang. Pada masa puncaknya, pertambangan Houtong dapat menghasilkan 220.000 ton batu bara, terbesar di Taiwan. Penemuan batu bara ini membuat orang bermigrasi datang ke kota kecil ini, yang pada sebelumnya memiliki 900 penduduk menjadi lebih dari 6.000 penduduk. Namun pada tahun 1970-an industri pertambangan batu bara terpuruk yang menyebabkan pertumbuhan desa Houtong memburuk. Banyak penduduknya yang masih muda pindah ke kota untuk mencari kesempatan hidup yang lebih baik, dan hanya menyisakan beberapa ratus penduduk saja. Kota yang dulunya merupakan penghasil batu bara terbesar, kini hanya meninggalkan sisa-sisanya saja.
Kata Houtong berasal dari kata Hou Dong, yang berarti “Goa Monyet”, karena di sana terdapat goa yang dihuni oleh monyet liar yang sering muncul pada saat awal hari. Tanda ini berlokasi di stasiun kereta api Houtong. Gambar yang tertera pada papan nama kota ini adalah kucing, penambang, monyet dan jembatan kereta yang menandakan bahwa empat gambar tersebut adalah maskot kota ini.

hou1 

Kota yang ditinggalkan sebagian penduduknya kini mulai berubah. Tahun 2008, terdapat sekelompok pecinta kucing yang merasa iba dengan kondisi kucing yang terabaikan di desa ini. Tak mengherankan memang, karena kampung ini dulunya dikenal sebagai sebuah desa yang ramai dengan penghuni mencapai 6000 jiwa. Sayangnya, industri pertambangan batu bara yang sempat booming di desa ini mulai menurun sehingga pemuda di sini banyak yang melakukan urbanisasi ke perkotaan. kelompok pecinta kucing pun melakukan upaya dengan memotret para kucing yang ada di kampung Houtong ini. Sebagai tambahan, merekapun memosting foto-foto lucu para kucing di web serta blog. Alhasil, foto tersebut ternyata mendapatkan reaksi yang sangat positif dari para netizen. Tak butuh waktu lama, akhirnya kampung Houtong ini pun menjadi salah satu tempat yang nyaman bagi para kucing.

houtongs-mining-town-atmosphere-was-replaced-with-cutesy-designs-residents-embrace-the-towns-new-cat-lover-theme
208963_desa-houtong-di-taiwan_663_382 
Setiap pekan, ribuan pengunjung datang ke Houtong Cat Village ini. Warga Houtong lalu memanfaatkan momen ini untuk membuka toko-toko suvenir dan menjual kue nanas berbentuk kucing. Bahkan dari jembatan utama dekat pintu keluar stasiun hingga ke Desa diberikan pernak-pernik yang berhubungan dengan kucing. Kucing-kucing yang berada di desa ini dirawat oleh para penduduk Houtong. “Aku mulai memelihara lima kucing milik tetangga yang telah meninggal sembilan tahun lalu, dan kucing-kucing ini kemudian berkembang semakin banyak. Sekarang saya memberi makan sekitar setengah dari populasi kucing di Houtong ini,” kata salah satu perawat kucing yang ada di desa ini, Chan Bi-yun, seorang pensiunan berumur 58 tahun.

kampung-kucing-130613b 
Sebenarnya desa Houtong memiliki pemandangan yang indah karena dikelilingi oleh bukit, air terjun, dan sungai yang bersih. Kita bisa melihat pemandangan itu dari atas jembatan yang dulunya digunakan untuk transportasi batu bara. Jika teman-teman mau main air di sungai juga bisa. Ada jalur untuk turun ke bawah dan bermain air di sungai yang bersih dan bening.

552a1d316ea834ce058b456c 
Gimana tempat ini pasti jadi referensi berlibur teman-teman kan? Setelah puas berkunjung ke desa kucing di Taiwan, kita balik ke Indonesia yuk untuk melihat pulau kucing yang tepatnya berada di Sulawesi Barat.

2. Pulau Dea-Dea, Polewali Mandar, Sulawesi Barat

kejati2-Foto-Polman-2 
Kalau di Jepang punya pulau Aoshima dan Tashirojima sebagai pulau kucing, di Indonesia juga punya pulau kucing yang seluruhnya penghuninya kucing. Pulau Dea-dea atau pulau kucing yang tidak berpenghuni manusia ini terletak 15 menit dari dermaga Penyeberangan Belang-belang di Desa Tonyamang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pulau Dea-dea didiami oleh kucing-kucing liar saja tanpa dipelihara oleh manusia atau pemerintah setempat.
Meskipun tanpa manusia, kucing-kucing di pulau Dea-dea ini dapat berkembang biak sampai kini berjumlah ratusan. Konon, kucing-kucing ini mulai mendiami Pulau Dea-Dea sejak puluhan tahun yang lalu, hingga kini mereka hidup bebas dan terus berkembang biak secara alami. 

Pulau-Dea-Dea

Tak ada yang tau secara pasti kapan Pulau ini mulai menjadi Pulau Kucing. Awalnya, Pulau Dea-Dea hanyalah pulau kosong tak berpenghuni, hal itu berubah semenjak penduduk pulau sekitar melakukan penangkapan kucing liar dan membuangnya ke Pulau Dea-Dea. Itu menjadi alasan mengapa ada banyak spesies kucing hidup di pulau ini. Meskipun pada mulanya hanya puluhan ekor kucing dari berbagai jenis yang ada di pulau ini, namun sekarang jumlahnya sudah mencapai ratusan.
Pantai yang bersih, alam yang masih asri, dan sejuknya udara Pulau Dea-Dea memang membuat tempat ini menjadi tempat yang nyaman bagi para kucing. Tak heran kucing-kucing di Pulau ini bisa tumbuh dan berkembang biak meski tak dipelihara para pecinta kucing.
Sebenarnya Pulau Dea-Dea mempunyai potensi menjadi tujuan wisata favorit. Selain karena keunikan fenomena populasi kucing, Pulau Dea-Dea juga mempunyai pemandangan alam yang indah. Sayangnya untuk dapat bermain dengan kucing di Pulau Dea- Dea tergolong cukup sulit karena kucing-kucing liar ini cenderung tidak mau disentuh manusia. Dan satu lagi permasalahan, yakni, pengembangan Pulau Dea-Dea menjadi destinasi wisata sepertinya belum menjadi prioritas pihak pemerintah setempat. Terbukti dari tidak adanya gazebo untuk sekadar berteduh maupun penginapan yang membuat wisatawan betah berhari-hari di sini.

Share:

0 comments